http://www.bmkg.go.id/cuaca/animasi-satelit.bmkg

Halaman

Monday, 5 March 2018

LAPORAN PRATIKUM MIKROBIOLOGI bakteri gram positif dan bakteri gram negatif

bakteri gram positif














BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
            Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, ada beberapa yang fotosintetik dan produksi aseksualnya secara pembelahan dan bakteri mempunyai ukuran sel kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Bakteri pada umumnya mempunyai ukuran sel 0,5-1,0 µm kali 2,0-5,0 µm, dan terdiri dari tiga bentuk dasar yaitu bentuk bulat atau kokus, bentuk batang atau Bacillus,bentuk spiral. (Dwidjoseputro,1998)
Identifikasi jenisbakteri berdasarkan sifat morfologi, biokimia, fisiologi dan serologi adalahsebagai berikut :
A. Bakteri gram positif
1) Kokus
a) Katalase positif : Staphylococcus
b) Katalase negatif : Streptococcus, Leuconostoc, Pediococcus
2) Batang
a) Anaerobik atau Fakultatif Anaerobik : Clostridium botulinum,Lactobacillus, Propionic bacterium
b) Aerobik : Bacillus,
B. Bakteri Gram Negatif
1) Fermentatif (batang) :Proteus, Eschericia coli, Enterobacter
2) Non Fermentatif (spiral/batang) :Pseudomonas, Alcaligenes
(Syarif dan Halid, 1993)

Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karenaselain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. (Dwidjoseputro.1998)
1.2    Tujuan Pratikum
1.      Untuk mengetahui perbedaan gram positif dan gram negatif
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis pewarnaan bakteri
3.      Untuk mempelajari tekhik pengecatan gram.

1.3    Manfaat Pratikum
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui perdedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negative, serta
2.      Mahsiswa mampu memahami dan mengetahui efek samping yang ditimbulkan oleh bakteri gram posif maupun bakteri gram negative.

1.4    Alat dan Bahan
1.4.1        ALat :
2.      Ose
3.      Bunsen
4.      Objek glass
5.      Korek api
6.      Mikroskop
7.      Bak pewarnaan
8.      Oil emersi.

1.4.2  Bahan :
1.      Biakan murni bakteri gram positif dan gram negative
2.      Kristal violet (gram I)
3.      Iodine dan lugol (Gram II)
4.      Alcohol (Gram III)
5.      Safranin (Gram IV)
6.      Aquades
7.      Tissue

1.5    Cara Kerja
1.      Bersihkan objek glass dengan melewatkan di atas Bunsen atau lampu spiritus beberapa kali.
2.      Secara aseptis mengambil 1 ose biakan, letakkan di atas objek glass, ratakan seluas 2 cm, kering anginkan.
3.      Fiksasi diatas nyala lampu spiritus beberapa kali, sehingga sel-sel bakteri mati.
4.      Teteskan 2-3 tetes larutan gram 1 pada prepare dan diamkan selama 2 menit.
5.      Cuci dengan air mengalir sampai cat tercuci semua, keringkan anginkan.
6.      Tetaskan 2-3 tetesan larutan gram II dan mendiamkan selama 2 menit. Cuci dengan air mengalir samapai cat tercuci semua, keringkan angikan.
7.      Lunturkan dengan larutan Gram III sampai lapisan tampak pucat (30 detik), dan langsung cuci dengan air mengalir lalu kering anginkan.
8.      Teteskan cat Gram IV dan biarkan selama 2 menit. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan.
9.      Mengeringkan bagian bawah kaca objek dengan tissue , amati dibawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah, sedang, kuat.
10.  Gambar dan berikan keterangan bakteri yang tampak serta memperhatikan bentuk, warna dan reaksi pengecatan.


1.6    Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu :
       Hari/Tanggal        :      Selasa, 16 januari  2018
Pukul                    :      13.00 WITA s/d selesai
Sesi                       :      pratikum sesi (1)
Tempat                 :      Lab. Terpadu I  Fakultas Kedokteran UNIZAR



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pewarnaan Gram dilakukan untuk mengelompokkan bakteri menjadi 2 yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative. Pada pewarnaan Gram, hasil yang didapat akan ditentukan dari komposisi dinding sel bakteri. Pada pewarnaan Gram ini, reagen yang digunakan ada 4 jenis, yaitu Kristal violet, iodine, alkohol dan safranin. Bakteri Gram positif akan mempertahankan warna ungu dari kristalviolet sehingga ketika diamati dengan mikroskop akan menunjukkan warna ungu sedangkan bakteri Gram negative tidak dapat mempertahankan warna ungu dari Kristal violet tetapi zat warna safranin dapat terserap pada dinding sel sehingga akan memperlihatkan warna merah. Uji biokimia untuk gram negative adalah uji oksidasi sedangkan untuk gram positif dapat dilakukan pewarnaan endospora (Pratita, 2012) .
Pewarnaan gram merupakan salah satu metode untuk mengetahui morfologi bakteri, yang bermanfaat untuk mengetahui apakah biakan bakteri masuk dalam golongan gram positif atau gram negative. Bakteri gram negative memiliki ciri – cirri tidak dapat menahan zat warna setelah dicuci dengan alkohol 95 % selama 5 sampai 10 detik (Samsundari, 2006)
Salah satu pewarnaan yang sering digunakan untuk mengindentifikasi bakteri adalah perwarnaan Gram. Berdasarkan pewarnaan Gram, bakteri dibagi menjadi dua golongan, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau Kristal violet. Bakteri yang tetap berwarna ungu dengan pewarnaan oleh Kristal violet disebut bakteri Gram positif, sedangkan bakteri yang warna ungunya hilang jika dibilas dengan alkohol, tetapi tetap berwarna merah muda karena menahan warna merah safranin disebut bakteri Gram negative ( James, 2008 ) .
Pewarnaan Gram digunakan untuk mengetahui morfologi sel bakteri serta untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negative. Perbedaan warna pada bakteri gram positif dan gram negative menunjukkan bahwa adanya perbedaan struktur dinding sel antara kedua jenis bakteri tersebut. Bakteri gram positif memiliki struktur dinding sel dengan kandungan peptidoglikan yang tebal sedangkan bakteri gram negative memiliki sturktur dinding sel dengan kandungan lipid yang tinggi (Fitri, 2011).
Ditinjau dari komponen penyusun dinding sel bakteri gram positif relative lebih sederhana berbanding bakteri gram negative yaitu terdiri dari dua sampai tiga lapis membrane sitoplasma yang tersusun dari asa teikhik dan asam teikhouronik berupa polimer yang larut dalam air, sedangkan dinding sel bakteri negative lebih kompleks dan lebih tebal, tersusun dari peptidoglikon, lipoprotein dan lipopolisakarida, sehingga dinding sel bakteri gram positif lebih permeable terhadap senyawa yang bersifat hidrofil dibandingkan sel bakteri gram negative (Fatimah, 2006).
Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang relative banyak. Dinding sel bakteri gram negative memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara structural lebih kompleks. Membrane bagian luar pada dinding sel gram negative mengandung lipopolisakarida, yaitu karbohidrat yang terikat dengan lipid. Diantara bakteri patogen, yang menyebabkan penyakit, spesies gram negative umumnya lebih berbahaya dibandingkan dengan spesies gram positif ( Campbell, 2003 ).
Kelompok bakteri gram negative ditandai dengan sel bakteri yang berwarna merah saat pengamatan secara mikroskopik. Warna merah tersebut disebabkan karena hilangnya pewarna Kristal violet pada waktu dekolorisasi dengan alkohol kemudian sel bakteri menyerap pewarna merah yaitu safranin. Bakteri gram negative mengandung lipid lebih rendah sehingga dinding sel bakteri akan lebih mudah terdehidrasi akibat perlakuan dengan alkohol. Dinding sel yang terdehidrasi menyebabkan daya permeabilitasnya berkurang sehingga zat warna ungu Kristal keluar dari sel kemudian sel akan menyerap safranin (Jayanti, 2010).

Escherichia coli merupakan bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich pada tahun 1885. Bakteri termasuk ke dalam golongan prokariota yang strukturnya lebih sederhana dari eukariota. Ciri khas dari golongan prokariota diantaranya: 1) tidak ada membran internal yang memisahkan nukleus dari sitoplasma; 2) perkembangbiakan dengan cara pembelahan biner; 3) dinding sel mengandung mukopeptida yang memberikan kekakuan pada sel (Pelzcar & Chan, 1986).
Bakteri berdasarkan pewarnaan gram, dibedakan menjadi bakteri gram negatif dan gram positif. Dinding sel bakteri gram positif banyak mengandung peptidoglikan, sedangkan dinding sel bakteri gram negatif banyak mengandung lipopolisakrida. Berdasarkan kebutuhan Oksigen (O2) dikenal bakteri aerob dan anaerob. Bakteri aerob memerlukan O2 untuk bernafas, sedangkan bakteri anaerob tidak memerlukan O2 untuk bernafas (Irianto, 2006).
Eschericia coli atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna merah sedangkan bakteri gram positif akan berwana ungu bila diamati dengan mikroskop. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel dan dapat dinyatakan dengan prosedur pewarnaan gram. Kebanyakan spesies bakteri gram negatif bersifat patogen, yang berarti berbahaya bagi organisme inang (Pelzcar & Chan, 1986)
Ecoli merupakan bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik, mempunyai tipe metabolisme fermentasi dan respirasi. Pertumbuhan yang baik pada suhu optimal 37o C pada media yang mengandung 1% pepton sebagai sumber karbon dan nitrogen. E. coli memfermentasikan laktosa dan memproduksi indol yang digunakan pada makanan dan air (Anggraeni, 2012).
Penyakit yang mungkin akan muncul akibat dari adanya bakteri E. coli adalah jenis-jenis penyakit yang dapat menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain seperti diare, muntaber, dan mual-mual. Masa inkubasi bakteri E. coli sekitar 6-24 jam hingga akhirnya gejala semakin parah pada tubuh orang yang terjangkiti. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh E. coli berupa infeksi saluran kemih dengan gejala yang timbul berupa sering kencing, disuria, hematuria dan piuria. Infeksi piogenik seperti infeksi luka, peritonitis, kolesistis dan meningitis (Bonang, 1992).
Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam.  S. aureus merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier . Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroid atau obat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.
Infeksi S. aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranya bisul, jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritits. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksi nanah, oleh karena itu bakteri ini disebut piogenik. S. aureus juga menghasilkan katalase, yaitu enzim yang mengkonversi H2O2 menjadi H2O dan O2, dan koagulase, enzim yang menyebabkan fibrin berkoagulasi dan menggumpal. Koagulase diasosiasikan dengan patogenitas karena penggumpalan fibrin yang disebabkan oleh enzim ini terakumulasi di sekitar bakteri sehingga agen pelindung inang kesulitan mencapai bakteri dan fagositosis terhambat.


Ciri-ciri gram negative:
-          Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10-45mm, berlapis tiga atau multi layer
-          Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikanterdapat dalam lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit 10% dariberat kering, tidak mengandung asam laktat.
-          Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
-          Tidak resisten terhadap gangguan fisik
Ciri-ciri bakteri gram positif:
-          Struktur dindingnya tebal
-          Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal
-          Bersifat lebih rentan terhadap senyawa penisilin
-          Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu Kristal
-          Komposisi yang dibutuhkan lebih rumit
-          Lebih resisten terhadap gangguan fisik









BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1.Hasil pengamatan

Koloni A
Koloni B
Deskripsi
-          Dinding sel tebal
-          Menyerap crystal violet
-          Berwarna biru keunguan
-          Merupakan jenis bakteri stapila cocus
-          Dinding sel tipis
-          Berwarna merah
-          Merupakan jenis bakteri Escherichia coli
Interpretasi pengecatan gram
Gram Positif
Gram Negatif
Gambar




1.2. Pembahasan
            Saat melihat atau mengamati obyek menggunakan mikroskop gram positif akan tampak berwarna biru keunguan sedangkan gram negatife akan berwarna merah, hal ini dikarnakan adanya perbedaan ketebalan dinding sel. Gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan memungkinkan dinding tersebut untuk menyerap warna dari crystal violet sedangkan gram negatif memiliki dinding sel yang tipis yang membuat dinding tersebut sulit menyerap warna dari crystal violet dan terbilas saat proses pencucian.
            Fuchsin carbon, merupakan campuaran fuchsin fenol dan dasar yang digunakan dalam prosedur pewarnaan bakteri. Hal ini umumnya digunakan dalam pewarnaan mikrobkateria karena memiliki ketertarikan untuk asam mycolic yang ditemukan di dinding sel mikroba, carbol fuchsin juga digunakan sebagai antiseptik tropikal.
Crystal violet atau ungu gentian adalah pewarna triarylmethane. Pewarnaini digunakan sebagai histologis noda dalam metode gram klasifikasi bakteri. Crystal violet memiliki sifat sifat anti bakteri, jamur dan obat cacing, dan sebelumnya penting sebagai antiseptik topical.
Lugol’s yodium, juga dikenal sebagai solusi lugol, merupakan solusi dari iodium dan iodida dalam air. Larutan yodium lugol digunakan sebagai antiseptic dan desinfektan, dan untuk desinfikasi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pasti di dalam laboratorium, pewarnaan dan tes medis.
Safranin dalah noda biologis yang digunakan dalam histologi dan sitologi. Safranin digunakan sebagai conterstain dalam beberapa protokol pewarnaan. Mewarnai seluruhinti sel darah merah. Ini adalah counterstain klasik dalam gram stain. Hal ini juga dapat digunakan untuk deteksi tulang rawan, musin dan butiran sel mast. Safranin biasanya memilki struktur kimia. Ada juga trimetil safranin kedua senyawa berperilaku dasarnya identik dan aplikasi pewarnaanbiologi dan kebanyakan prosedur safranin tidak membedakan diantara keduanya. Persiapan safranin komersial sering mengandung campuran dari kedua jenis. Safranin juga digunakan sebagai indikator redok dalam kimia analitik.
Eschericia coli atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna merah sedangkan bakteri gram positif akan berwana ungu bila diamati dengan mikroskop. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel dan dapat dinyatakan dengan prosedur pewarnaan gram. Kebanyakan spesies bakteri gram negatif bersifat patogen, yang berarti berbahaya bagi organisme inang (Pelzcar & Chan, 1986)
Ciri-ciri gram negative:
-          Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10-45mm, berlapis tiga atau multi layer
-          Dinding slnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikanterdapat dalam lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit 10% dariberat kering, tidak mengandung asam laktat.
-          Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
-          Tidak resisten terhadap gangguan fisik
-           
Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam.

Ciri-ciri bakteri gram positif:
-          Struktur dindingnya tebal
-          Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal
-          Bersifat lebih rentan terhadap senyawa penisilin
-          Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu Kristal
-          Komposisi yang dibutuhkan lebih rumit
-          Lebih resisten terhadap gangguan fisik














BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Yang membedakan antara bakteri gram positif dan negative terletak pada struktur dinding sel dimana bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan mempunyai outer membranatau selibug membran sementara bakteri gram negative mempunya dinding sel yang tipis dan tidak mempunyai selumbung membran atau outer membran.
Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna crystal violet dan akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat warna crystal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna air fucsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan zat warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya. Pewarna yang digunakan dalam pewarnaan gram antara lain : crystal violet, alkohol, safranin, dan iodine







0 comments:

Post a Comment

METABOLISME KARBOHIDRAT

A.  Nasib glukosa  Karena glukosa adalah sumber utama tubuh untuk sintesis ATP pemakainnya bergabtung pada kebutuhan sel tubuh, yang mencak...