PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Jaringan otot (muscle tissue)
terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu berkontraksi ketika
dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan parallel didalam
sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari
protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak
terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar
dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif.
Jaringan
otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata sampai
vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir setengah
dari keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot seperti
jaringan yang lain memiliki sifat pekah terhadap rangsangan (sifat
iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu
melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang khas
adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi. Sifat
kontraktilitas disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin
dan myosin.
Tulang merupakan jaringan
terkeras dalam tubuh manusia yang berfungsi menyusun kerangka tubuh
manusia, menyokong struktur-struktur berdaging dan melindungi system tuas yang
melipat gandakan kekuatan selama kontraksi otot rangka dan mengubahnya menjadi
gerakan tubuh. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan
yang teratur. Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang
30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut Remodelling
a.
Agar mahasiswa mampu memahami jenis-jenis jaringan
otot
b.
Agar mahasiswa mampu memahami jenis-jenis tullang
c.
Agar mahasiswa
mampu mengetahui dari struktur histology
dari otot lurik, otot polos ,dan otot jantung
d.
Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami dari
struktur histology dari tulang compact tulang rawan elastic,fibrosa dan
hyaline.
a.
Alat
dan Bahan
a.
Mikroskup olympus cx23
b.
Menggunakan 8
preparet awetan : yaitu
-
29. Cartilage hyaline
-
30.cartilago
elastika
-
31. Cartilage
fibrosa
-
39. Textus
muskularis striatus irisan membujur
-
40. Textus
muscularis striatus irisan melintang
-
41. Textus
muskularis non striatus irisan melintang dan membujur
-
42. Textus
muskularis striatus cardiacus.
b.
Cara
kerja
a.
Nyalakan mikroskup, kemudian letakkan preparet
pertama dengan perbesaran pertama 10 x 10, kemudian dengan perbesaran 40 x 10 lalu amati dan
gambar hasil pengamatan.
b.
Kemudian ganti
preparet ke dua dan atur dengan perbesaran yang sama yang pertama dengan
perbesaran 10 x 10 atau 40 x 10 lalu amati dan
gambar hasil pengamatan begitu seterusnya hingga preparet ke – 8.
E. Waktu
dan Tempat
Adapun
waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu :
Hari/Tanggal : Kamis,8 Maret
2018
Pukul : 08.50 WITA
s/d selesai
Tempat
: Lab. Terpadu I
Fakultas Kedokteran UNIZAR
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Dasar Teori
A.1
Jaringan otot
Terdapat
tiga jenis jaringan otot dalam tubuh: otot rangka (textus muscularis striatus
skeletalis), otot polos (textus muscularis levis), dan otot iantung (textus
muscularis striatus cardiacus) ' Setiap jenis otot memiliki kemiripan struktur
dan fungsi, dan juga perbedaan. Semua jaringan otot terdiri atas sel-sel
memanjang yang disebut serat. Sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma
(sarcoplasma) dan membran sel sekitar atau plasmalema disebut sarkolema
(sarcolemma). Setlap sarkoplasma serat otot (myofibra) mengandung banyak
miofibril (myofibrilla), Iang mengandung dua jenis filamen protein kontraktil,
aktin (actinum) dan miosin (myosinum).
Pada mamalia dapat dibedakan
atas tiga jenis dari jaringan otot berdasarkan sifat-sifat morfologis dan
fungsional yaitu sebagai berikut :
1.Otot rangka Serat otot rangka adalah
sel multinukleus silindris panjang, dengan inti-inti tersebar di perifer. Otot
ini memiliki banyak nukleus karena penyatuan prekursor sel otot mioblas
(myoblastus) selama perkembangan embrionik. Setiap serat otot terdiri dari
subunit-subunit yang disebut miofibrilyang terentang di
sepanjangserat.
Miofibril, selanjutnya, terdiri daribanyakmiofilamen (myofilamentum) yang
dibentuk oleh protein kontraktil tipis, aktin, dan protein kontraktil tebal,
miosin. Di dalam sarkoplasma, susunan fi.lamen aktin dan miosin sangat teratur,
membentuk pola crossstriation, yang dilihat di bawah mikroskop cahaya berupa
stria I (discus isotropicus) terang dan stria A (discus anisotropicus) gelap di
setiap serat otot. I(arena cross-striation ini, otot rangka disebut juga
textus
muscularis striatus (striated muscle). Pemeriksaan dengan mikroskop elektron
memperlihatkan susunan internal protein kontraktil di setiap miofibril.
Di antara dua linea Zyangberdekatan terdapat
unit kontraktil otot terkecif sarkomer (sarcomerum). Sarkomer adalah unit
kontraktil berulang yang terlihat di sepanjang setiap miofibril dan merupakan
ciri khas sarkoplasma serat otot rangka dan jantung' Otot rangka dikelilingi
oleh lapisan jaringan ikat padat tidak teratur yang disebut epimisium
(epimysium). Dari epimisium, lapisan jaringan ikat kurang padat tidak teratur,
disebut perimisium (perimysium), masuk dan memisahkan bagian dalam otot menjadi
berkas-berkas yang lebih kecil yaitu
fasikulus
(fasciculus muscularis); setiap fasikulus dikelilingi oleh perimisium. Selapis
tipis serat jaringan ikat retikular, endomisium (endomysium), membungkus setiap
serat otot. Di selubung jaringan ikai terdapat pembuluh darah (vas sanguineum),
saraf, dan pembuluh limfe. Hampir semua otot rangka terdapat reseptor regang
sensitif, yaitu gelendong neuromuscular (iunctio neuromuscularis fusi).
Gelendong ini terdiri atas kapsul jaringan ikat, tempat ditemukannya serat otot
modifikasi yaitu serat intrafusal (myofibra intrafusalis) dan banyak ujung
saraf (terminationes neurales), dlkelilingl oleh ruang berisi-cairan. Gelendong
neuromuskular memantau perubahan (peregangan) panjang otot dan mengaktifkan
refleks kompleks untuk mengatur aktivitas otot.
Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas
sel silindris sangat panjang (sampai 4 cm) yang berinti banyak yang
memperlihatkan garis-garis melintang dengan diameter 10-100 µm dan disebut
serabut otot. Inti banyak tersebut disebabkan oleh persatuan mioblas embrionik
berinti tunggal. Nukleus bujur telur biasanya ditemukan di bagain perifer sel,
yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas ini berguna dalam membedakan
otot rangka dari otot jantung, dengan inti yang terletak di tengah. Kontraksinya
cepat, kuat dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang disadari.
2.otot
jantung
Serat otot jantung (cardiomyofibra) luga
silindris. Serat ini terutama terdapat di dinding dan sekat jantung, dan
dlnding pembuluh darah besar yang melekat pada jantung (aorta dan trunkus
pulmonalis). Seperti otot rangka, serat otot jantung memperlihatkan
cross-sfriation yangjelas karena filamen aktin dan miosin tersusun teratur.
Pemeriksaan dengan mikroskop elektron memperlihatkan adanya stria A, stria I,
linea Z (telophragma), dan unit sarkomer berulang. Namun, berbeda dari otot
rangka, otot jantung hanya memperlihatkan satu atau dua inti di tengah, yang
lebih pendek dan bercabang. Ujung terminal serat otot jantung yang berdekatan
membentuk complexus junction alis " end-toend" tetpulas-gelap yang
disebut diskus interkalaris (discus intercalaris). Diskus ini adalah tempat perlekatan
khusus yang menyilang sel-sel jantung pada interval yang tidak teratur dengan
pola seperti tangga. Di diskus ini terdapat nexus (gap junction) yang
memungkinkan komunikasi ionik dan kontinuitas antara serat-serat otot jantung
yang berdekatan
Otot jantung juga
memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang
panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat
perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya
ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot
jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.
3.otot
polos
Otot
polos memiliki distribusi yang luas dan ditemukan di banyak organ berongga.
Serat otot polos juga mengandung filamen kontraktil aktin dan miosin; namun,
filamen-filamen ini tidak tersusun dalam pola cross-striation teratur seperti
pada otot rangka dan otot jantung. Akibatnya, serat otot ini tampak polos
atau
tidak berserat. Serat otot polos adalah otot involunter dan, karenanya, berada
di bawah control sistem saraf otonom dan hormon. Serat-seratnya kecil dan
berbentuk fusiformis atau kumparan, dan mengandung satu inti di tengah Di bawah
mikroskop cahaya, otot polos tampak sebagai serat tunggal atau berkas tipis
yaitu fasiku- Ius' Otot polos banyak dijumpai melapisi organ visera berongga
dan pembuluh darah. Di organ saluran Pencernaan, uterus, ureter, dan organ
berongga lainnya, otot polos terdapat dalam bentuk lembaran atau lapisan.
Jaringan ikat membungkus masing-masing serat otot dan lapisan otot. Di pembuluh
darah, serat otot tersusun dengan pola melingkar, tempat otot ini mengendalikan
tekanan darah dengan mengubah diameter lumen pembuluh
Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop
cahaya tidak memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10
µm). proses kontraksinya lambat dan tidak di bawah pengendalian kemauan sadar.
Setiap sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral.
Pada sel yang sedang berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos
biasanya mempunyai kegiatan spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh
karena itu, suplai sarafnya berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan
tidak memulainya.
A.2
jaringan tulang dan jenis-jenis tulang
Pemeriksaan tulang pada potongan melintang
memperlihatkan dua jenis tulang, tulang kompak (textus osseus compactus) dan
tulang spongiosa/kanselosa (textus osseus spongiosus). Pada tulang panjang,
bagian silindris luar adalah tulang kompak padat. permukaan dalam tulang kompak
di dekat rongga sumsum (cavitas medullaris) adalah tulang spongiosa
(kanselosa). Tulang kanselosa mengandung banyak daerah yang saling berhubungan
dan tidak padat; namun, kedua jenis tulang memiliki gambaran mikroskopik
serupa. Pada bayi baru lahir, rongga sumsum tulang panjang tampak merah dan
menghasilkan sel darah. Pada orang dewasa, rongga sumsum tulang panjang
biasanya tampak kuning dan terisi oleh sel adiposa (lemak).
Pada tulang kompak, serat kolagen tersusun dalam
lapisanJapisan tulang yang tipis disebut lamella (lamella ossea) yang saling
sejajar di bagian tepi tulangr atau tersusun konsentris mengelilingi suatu pembuluh
darah. Di tulang panjang, lamela sirkumferensial luar (lamella
circumferentialis externa) terletak di bagian dalam periosteum. Lamela
sirkumferensial dalam (lamella circumferentialis interna) mengelilingi rongga
sumsum tulang. Lamela konsentrik (lamella osteoni) mengelilingi saluran-saluran
dengan pembuluh darah, saraf; dan jaringan ikat longgar yang disebut osteon (system
Havers). Ruang di osteon yang mengandung pembuluh darah dan saraf adalah
kanalis sentralis (Havers). Sebagian besar tulang kompak terdiri dari osteon
(osteonum). Lakuna dengan osteosit dan terhubung melalui kanalikuli ditemukan
di antara lamela pada setiap osteon karakteristik tulang rawan :
Tulang rawan (cartilago) adalah bentuk khusus
jaringan ikat yang juga berasal dari mesenkim. Serupa dengan jaringan ikat,
tulang rawan terdiri atas sel dan matriks ekstraselular (matrix
extracellularis) yang terdiri dari serat jaringan ikat (fibrae textuum
connectivorum) dan substantia fundamentalis (ground substance). Berbeda dari
jaringan ikat, tulang rawan bersifat nonvaskular (avaskular) dan menerima
makanan dengan difusi melalui matriks ekstraselular. Tulang rawan
memperlihatkan kekuatan regangr membentuk penyokong struktural yang kuat bagi jaringan
lunak, memberikan kelenturan tanpa distorsi, dan tahan terhadap tekanan. Tulang
rawan terutama terdiri dari sel yang disebut kondrosit (chondrocytus) dan
kondroblas (chondroblastus) yang menyintesis matriks ekstraselular. Terdapat
tiga jenis tulang rawan dalam tubuh: hialin, elastik, dan fibrokartilago.
Penggolongannya didasarkan pada jumlah dan jenis serat jaringan ikat di dalam
matriks ekstraselular . Dimana jenis
–jenis dari tulang rawan terdiri atas tiga macem yaitu : tulang rawan hyaline,
fibrosa dan elastic.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.
Textus
muskularis non striatus irisan melintang dan membujur (otot polos)
Pada pengamatan yaitu pada preparat otot polos (non sriated
teased muscle) terlihat adanya inti sel
(nukleus) yang berfungsi untuk mengatur kerja dari sel otot polos dan serabut
otot yang berfungsi untuk menghubungkan sel otot jantung yang satu
dengan yang lain dan membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel.
Untuk
mengamati struktur histology Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut
(fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos
atau tidak bergaris-garis. Sel otot polos berbentuk gelendong dan memilki ujung
yang agak lancip Otot polos dapat kita temukan pada berbagai organ dalam
manusia, seperti, saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran lainnya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan
perbesara 40x terlihat sbb:
·
Inti sel (nukleus)
·
Sitoplasma
·
Serat otot polos
·
Jaringan ikat dan fibroblas
b.
otot jantung (textus muskulus sriatus cardiacus)
Pada pengamatan yaitu pada preparat otot jantung (cardiac
muscle) terlihat adanya nukleus (inti sel) fungsinya sama saja
dengan inti-inti sel yang ada pada otot yang lain yakni inti sel ini berfungsi
sebagai pengkoordinir seluruh kegiatan sel, atau berfungsi untuk mengatur semua
kegiatan sel dan menjadi pusat semua kegiatan sel, serabut otot yang berfungsi
untuk menghubungkan sel otot jantung yang satu dengan yang lain dan
membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel, dan terdapat Discus
Interkalaris (cakram berinterkalar), ini jugalah yang membedakan antara otot
jantung dengan yang lainnya, Discus Interkalaris pada otot jantung berbentuk
seperti tangga yang merupakan batas sel yang berbentuk gerigi-gerigi antara sel
otot jantung yang berdekatan yang berfungsi untuk memperkuat perlekatan
otot dan memungkinkan terjadinya komunikasi listrik antar sel yang berdekatan.
Sesuai namanya, otot jantung adalah otot yang
membentuk dinding jantung. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah
dinding jantung. Jaringan otot jantung berbentuk silindris memanjang serta
bercabang memiliki percabangan yang membedakannya dengan otot-otot yang lain.
terdapat discus intercalaris yang merupakan batas sel yang berbentuk
gerigi-gerigi antara sel otot jantung yang berdekatan. dengan inti selnya
terletak di bagian tengah, Otot jantung bekerja secara tidak sadar (involunter)
sehingga lambat terhadap rangsang serta namun memilki keistimewaan yaitu tidak
mudah lelah. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
Berdasarkan
hasil pengamatan dengan perbesaran 10x terlihat sbb :
·
diskus interkalaris
·
Nucleus
·
Serat otot jantung bercabang
·
Eritrosit dalam kapiler.
c.
Otot
lurik (textus muskularis sriatus irisan membujur dan melintang)
Pada pengamatan yaitu pada preparat otot lurik
(striated teased muscle) terlihat adanya nukleus (inti sel) fungsinya
sama saja dengan inti-inti sel yang ada pada otot yang lain yakni inti sel ini
berfungsi sebagai pengkoordinir seluruh kegiatan sel, atau berfungsi untuk
mengatur semua kegiatan sel dan menjadi pusat semua kegiatan sel.
Endomesium merupakan serabut-serabut
yang berfungsi untuk menghubungkan sel otot jantung yang satu dengan yang
lain dan membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel. bagian dari sel otot
lurik ini terlihat pada gambar berada dibagian atas sehingga secara
umumnya endomisium ini sebagai pembungkus seluruh permukaan jaringan jadi
intinya endomisium itu berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada dibawahnya,
dan miofibril yang berfungsi menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk
berkontraksi dan menanggapi rangsangan.
Untuk mengamati struktur histology
otot lurik. Otot ini tampak berlurik-lurik sehingga disebut otot lurik. otot
ini melekat pada rangka sehinnga juga disebut sebagai otot rangka, seperti otot
pada lengan manusia. Struktur histology otot lurik berbentuk memanjang dan agak
selindris,otot ini bekerja dibawa kesadaran manusia atau dalam kata lain
aktifitasnya dapat dikontrol sehingga memiliki banyak inti di bagian tepi,
intinya berbentuk agak lonjong. pada sepanjang otot lurik ini terdapar daerah
terang dan daerah gelap.
Berdasarkan hasil pengamatan dengan
perbesaran 40 x terlihat sbb :
·
Nucleus (inti sel)
·
Jaringan ikat
·
Myofibril
·
Endomesium
d.
Cartilage
hyaline (tulang rawan hyalin)
Tulang
rawan hialin (cartilago hyalina) adalah jenis yang paling banyak ditemukan.
Pada embrio, tulang rawan hialin berfungsi sebagai model kerangka bagi
kebanyakan tulang. Seiring dengan pertumbuhan, model tulang rawan secara
bertahap diganti dengan tulang melalui proses yang disebut osifikasi
endokondral (ossificatio endochondralis). Pada orang dewasa, kebanyakan model
tulang rawan hialin telah diganti dengan tulang, kecuali tulang rawan permukaan
sendi, ujung iga (tulang rawan lga), hidung, laring, trakea, serta di bronki.
Di sini, tulang rawan hialin menetap seumur hidup dan tidak mengalami
penulangan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakuakan dengan perbesaran 40 kali
terlihat sbb :
·
Matriks territorial
·
Condo cytes
·
Lacuna
·
Perikondrium
·
Condrogenis layer
·
Kondoblas yang berdifrensiasi
e.
Cartilago
elastika (tulang rawan elastik)
Tulang rawan elastik (cartilago elastica) serupa
dengan tulang rawan hialin, namun memiliki lebih banyak serat elastik (fibra
elastica) bercabang di dalam matriksnya. Tulang rawan elastik bersifat sangat lentur
dan terdapat di telinga luar, dinding tuba auditorius, epigiotis, <ian
laring. Kebanyakan tulang rawan hialin dan elastik dikelilingi oleh selapis
jaringan ikat padat, tidak teratur, dan memiliki vaskularisasi, disebut
perikondrium (perichondrium).
Matriks jaringan tulang
rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari
mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut
kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang
mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin
dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu
terbungkus oleh membran Perikondrium karena masih bersifat lunak.
Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat embrional
(mesenkim), sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau
fibrosa tipis yang dinamakan Perikondrium. Pada stadium embrio, rangka
hewan mamalia terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan
selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan
hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun
telinga, hidung, serta antar ruas tulang belakang dan tulang dada
Berdasarkan
hasil pengamatan ang dilakukan dengan perbesaran 100 x terlihat sbb :
·
Kondrosit
·
Serat elastic
·
Matriks tulang rawan dengan serat
elastic
·
Lacuna
·
Fibrosit ferikondrium
f.
Cartilago
fibrosa (tulang rawan fibrosa)
Fibrokartilago (cartilago fibrosa) ditandai oleh
adanya berkas-berkas serat kolagen kasar yang padat dan tidak teratur dalam
jumlah besar. Berbeda dari tulang rawan hialin dan elastilg fibrokartilago
terdiri atas lapisan matriks tulang rawan diselingi lapisan serat kolagen tipe
I padat. Serat kolagen ini berorientasi sesuai arah tegangan fungsional.
Distribusi fibrokartilago di tubuh terbatas dan ditemukan di diskus intervertebralis,
simfisis pubis, dan sendi tertentu.
Matriks tulang rawan hialin terdiri dari serabut
halus kolagen tipe II yang terbenam di dalam matriks terhidrasi amorf padat
yang kaya proteoglikan dan glikoprotein struktural. Kebanyakan proteoglikan dalam
matriks tulang rawan berupa agregat proteoglikan besar, yang mengandung
glikosaminoglikan sulfat yang terikat pada protein inti dan molekul asam
hialuronat glikosaminoglikan
tidakbersulfat.
Agregat proteoglikan berikatan dengan serabut-serabut halus matriks kolagen.
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakuakan dengan perbesaran 10 x terlihat sbb :
·
Serat kolagen
·
Matriks tulang rawan
·
Lacuna
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan
pada percobaan ini yaitu jaringan otot terdiri atas beberapa otot yaitu, otot
lurik, otot jantung dan otot polos. Otot lurik yang diletakkan ke tulang
oleh tendon bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara sadar. Otot jantung
sel-selnya bercabang dan setiap ujung sel dihubungkan dengan cakram berinterkalar,
yang merelai sinyal dari satu sel ke sel yang lain dalam satu waktu denyutan
jantung. Otot polos berkontraksi lebih lambat dalam jangka waktu yang lama dan
dikontrol oleh saraf.
Perbedaan
spesifik dari ketiganya adalah otot lurik mengandung keping gelap dan terang,
diantara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar. Otot polos intinya
lonjong dan terletak di tengah dan miofibrilnya homogen. Otot jantung intinya
terletak ditengah, sel-selnya panjang dan bercabang, memiliki garis-garis
melintang, namun tidak sejelas otot lurik.
B. Saran
Adapun saran pada
praktikum ini yaitu dalam mengamati jenis-jenis otot harus dilakukan secara
teliti agar mendapatkan hasil yang maksimal sehingga bisa membedakannya dan
sebaiknya di dalam ruang pengamatan menggunakan mikroskop trinokuler ditambah
kipas angin supaya pada saat pengamatan tidak kepanasan.