http://www.bmkg.go.id/cuaca/animasi-satelit.bmkg

Halaman

Saturday, 4 August 2018

METABOLISME KARBOHIDRAT

A.  Nasib glukosa
 Karena glukosa adalah sumber utama tubuh untuk sintesis ATP pemakainnya bergabtung pada kebutuhan sel tubuh, yang mencakup hal-hal sebagai berikut :

  1. Pembentukan ATP . Di sel tubuh yang memerlukan energi segera,  glukosa di oksidasi untuk menghasilkan ATP glukosa yang tidak di perlukan untuj menghasilkan ATP dengan segera dapat masuk ke salah satu dari bebrapa jalur metabolik lain. 
  2. Sintesis asam amino.  Sel di seluruh tubuh dapat menggunakan glukosa untuk membentuk beberapa asam amino yang kemudian dapat di gunakan untuk membentuk protein.
  3. Sintesis glikogen.  Hepatosit dan serat otot dapat melakukan glikogenesis yaitu ratusan monomer glukosa disatukan untuk memebentuk polisakarida glikogen.  Kapasitas penyimpanan total glikogen adalah 125 gram di hatu dan 375 gram di otot rangka. 
  4. Sintesis trigliserida.  Ketika simpanan glikogen tubuh penuh hepatosit dapat mengubah glukosa menjadi gliserol dan asam lemak yang dapat di gunakan untuk lipogenesis yaitu sintesis trigliserida. Trigliserida kemudian disimpan di jaringan lemak yang pada hakikatnya memiliki kapasitas penampung tak terbatas. 
PERGERAKAN GLUKOSA MASUK KE DALAM SEL
sebelum dapat digunakan oleh sel tubuh glukosa mula-mula harus melewati memebran plasma dan masuk ke sitosol.  Penyerapan glukosa di saluran cerna dan tubulus ginjal di lakukan melalui transpor aktif skunder (simporter Na-glukosa)  . Masuknya glukosa ke dalam sebagain besar sel tubuh lain terjadi melalui molekul gluT,  suatu famili pengangkut (transporter)  yang membawa glukosa ke dalam sel melalui proses difusi terfasilitasi. 

KATABOLISME GLUKOSA
oksidasi glukosa untuk menghasilkan ATP juga dikenal sebagai respirasi sel dan proses ini melibatkan empat rangkaian reaksi glikolisis pembentukan asetil koenzim A,  siklus krebs,  dan rantai transpor elektron. 

  1. Glikolisis adalah serangkaian reaksi oksidasi satu molekul glukosa menghasilkan dua molekul asam piruvat.  Reaksi ini juga menghasilkan dua molekul ATP dab dua NADH  + H yang mengandung energi.  Karena tidak memerlukan oksigen , glikolisis adalah cara untuk menghasilkan ATP secara anaerob.
  2. Pembentukan asetik koenzim A adalah tahap transisi yang menyiapkan asam piruvat untuk masuk ke dalam siklus krebs. Langkah ini juga menghasilkan NADH +H yang mengandung energi plus karbon dioksida. 
  3. Reaksi siklus krebs,  mengoksidasi asetil koenzim A dan menghasilkan Karbondioksida ATP,  NADH , FADH. 
  4. Reaksi rantai transpor elektron mengoksidasi NADH dan FADH serta memindahkannya elektronnya melalui serangkain pembawa elektron. Siklus krebs dan rantai transpor elektron memerlukan oksigen untuk menghadilkan ATP dan secara kolektif dinamai respirasi sel aerob. 



Wednesday, 21 March 2018

laporan histologi otot muskulus dan tulang






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif.
            Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata sampai vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir setengah dari keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot seperti jaringan yang lain memiliki sifat pekah terhadap rangsangan (sifat iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang khas adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontraktilitas disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan myosin.
Tulang merupakan jaringan terkeras dalam tubuh manusia yang berfungsi  menyusun kerangka tubuh manusia, menyokong struktur-struktur berdaging dan melindungi system tuas yang melipat gandakan kekuatan selama kontraksi otot rangka dan mengubahnya menjadi gerakan tubuh. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut Remodelling



a.       Agar mahasiswa mampu memahami jenis-jenis jaringan otot
b.      Agar mahasiswa mampu memahami jenis-jenis tullang
c.        Agar mahasiswa mampu mengetahui  dari struktur histology dari otot lurik, otot polos ,dan otot jantung
d.      Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami dari struktur histology dari tulang compact tulang rawan elastic,fibrosa dan hyaline. 

a.      Alat dan Bahan
a.      Mikroskup olympus cx23
b.      Menggunakan 8 preparet awetan :  yaitu
-          29. Cartilage hyaline
-          30.cartilago elastika
-          31. Cartilage fibrosa
-          39. Textus muskularis striatus irisan membujur
-          40. Textus muscularis striatus irisan melintang
-          41. Textus muskularis non striatus irisan melintang dan membujur
-          42. Textus muskularis striatus cardiacus.


b.      Cara kerja
a.      Nyalakan mikroskup, kemudian letakkan preparet pertama dengan perbesaran pertama 10 x 10, kemudian dengan perbesaran 40 x 10 lalu amati dan gambar hasil pengamatan.
b.      Kemudian ganti preparet ke dua dan atur dengan perbesaran yang sama yang pertama dengan perbesaran 10 x 10 atau  40 x 10  lalu amati dan gambar hasil pengamatan begitu seterusnya hingga preparet ke – 8.



E.  Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu :
Hari/Tanggal         :      Kamis,8 Maret 2018
Pukul                    :      08.50 WITA s/d selesai
Tempat                 :      Lab. Terpadu I  Fakultas Kedokteran UNIZAR

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori
A.1 Jaringan otot
Terdapat tiga jenis jaringan otot dalam tubuh: otot rangka (textus muscularis striatus skeletalis), otot polos (textus muscularis levis), dan otot iantung (textus muscularis striatus cardiacus) ' Setiap jenis otot memiliki kemiripan struktur dan fungsi, dan juga perbedaan. Semua jaringan otot terdiri atas sel-sel memanjang yang disebut serat. Sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma (sarcoplasma) dan membran sel sekitar atau plasmalema disebut sarkolema (sarcolemma). Setlap sarkoplasma serat otot (myofibra) mengandung banyak miofibril (myofibrilla), Iang mengandung dua jenis filamen protein kontraktil, aktin (actinum) dan miosin (myosinum).
Pada mamalia dapat dibedakan atas tiga jenis dari jaringan otot berdasarkan sifat-sifat morfologis dan fungsional yaitu sebagai berikut :
1.Otot rangka Serat otot rangka adalah sel multinukleus silindris panjang, dengan inti-inti tersebar di perifer. Otot ini memiliki banyak nukleus karena penyatuan prekursor sel otot mioblas (myoblastus) selama perkembangan embrionik. Setiap serat otot terdiri dari subunit-subunit yang disebut miofibrilyang terentang di
sepanjangserat. Miofibril, selanjutnya, terdiri daribanyakmiofilamen (myofilamentum) yang dibentuk oleh protein kontraktil tipis, aktin, dan protein kontraktil tebal, miosin. Di dalam sarkoplasma, susunan fi.lamen aktin dan miosin sangat teratur, membentuk pola crossstriation, yang dilihat di bawah mikroskop cahaya berupa stria I (discus isotropicus) terang dan stria A (discus anisotropicus) gelap di setiap serat otot. I(arena cross-striation ini, otot rangka disebut juga
textus muscularis striatus (striated muscle). Pemeriksaan dengan mikroskop elektron memperlihatkan susunan internal protein kontraktil di setiap miofibril.
 Di antara dua linea Zyangberdekatan terdapat unit kontraktil otot terkecif sarkomer (sarcomerum). Sarkomer adalah unit kontraktil berulang yang terlihat di sepanjang setiap miofibril dan merupakan ciri khas sarkoplasma serat otot rangka dan jantung' Otot rangka dikelilingi oleh lapisan jaringan ikat padat tidak teratur yang disebut epimisium (epimysium). Dari epimisium, lapisan jaringan ikat kurang padat tidak teratur, disebut perimisium (perimysium), masuk dan memisahkan bagian dalam otot menjadi berkas-berkas yang lebih kecil yaitu
fasikulus (fasciculus muscularis); setiap fasikulus dikelilingi oleh perimisium. Selapis tipis serat jaringan ikat retikular, endomisium (endomysium), membungkus setiap serat otot. Di selubung jaringan ikai terdapat pembuluh darah (vas sanguineum), saraf, dan pembuluh limfe. Hampir semua otot rangka terdapat reseptor regang sensitif, yaitu gelendong neuromuscular (iunctio neuromuscularis fusi). Gelendong ini terdiri atas kapsul jaringan ikat, tempat ditemukannya serat otot modifikasi yaitu serat intrafusal (myofibra intrafusalis) dan banyak ujung saraf (terminationes neurales), dlkelilingl oleh ruang berisi-cairan. Gelendong neuromuskular memantau perubahan (peregangan) panjang otot dan mengaktifkan refleks kompleks untuk mengatur aktivitas otot.
            Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat panjang (sampai 4 cm) yang berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan diameter 10-100 µm dan disebut serabut otot. Inti banyak tersebut disebabkan oleh persatuan mioblas embrionik berinti tunggal. Nukleus bujur telur biasanya ditemukan di bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas ini berguna dalam membedakan otot rangka dari otot jantung, dengan inti yang terletak di tengah. Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang disadari.
2.otot jantung
Serat otot jantung (cardiomyofibra) luga silindris. Serat ini terutama terdapat di dinding dan sekat jantung, dan dlnding pembuluh darah besar yang melekat pada jantung (aorta dan trunkus pulmonalis). Seperti otot rangka, serat otot jantung memperlihatkan cross-sfriation yangjelas karena filamen aktin dan miosin tersusun teratur. Pemeriksaan dengan mikroskop elektron memperlihatkan adanya stria A, stria I, linea Z (telophragma), dan unit sarkomer berulang. Namun, berbeda dari otot rangka, otot jantung hanya memperlihatkan satu atau dua inti di tengah, yang lebih pendek dan bercabang. Ujung terminal serat otot jantung yang berdekatan membentuk complexus junction alis " end-toend" tetpulas-gelap yang disebut diskus interkalaris (discus intercalaris). Diskus ini adalah tempat perlekatan khusus yang menyilang sel-sel jantung pada interval yang tidak teratur dengan pola seperti tangga. Di diskus ini terdapat nexus (gap junction) yang memungkinkan komunikasi ionik dan kontinuitas antara serat-serat otot jantung yang berdekatan
            Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.

3.otot polos
Otot polos memiliki distribusi yang luas dan ditemukan di banyak organ berongga. Serat otot polos juga mengandung filamen kontraktil aktin dan miosin; namun, filamen-filamen ini tidak tersusun dalam pola cross-striation teratur seperti pada otot rangka dan otot jantung. Akibatnya, serat otot ini tampak polos
atau tidak berserat. Serat otot polos adalah otot involunter dan, karenanya, berada di bawah control sistem saraf otonom dan hormon. Serat-seratnya kecil dan berbentuk fusiformis atau kumparan, dan mengandung satu inti di tengah Di bawah mikroskop cahaya, otot polos tampak sebagai serat tunggal atau berkas tipis yaitu fasiku- Ius' Otot polos banyak dijumpai melapisi organ visera berongga dan pembuluh darah. Di organ saluran Pencernaan, uterus, ureter, dan organ berongga lainnya, otot polos terdapat dalam bentuk lembaran atau lapisan. Jaringan ikat membungkus masing-masing serat otot dan lapisan otot. Di pembuluh darah, serat otot tersusun dengan pola melingkar, tempat otot ini mengendalikan tekanan darah dengan mengubah diameter lumen pembuluh
            Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya tidak memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10 µm). proses kontraksinya lambat dan tidak di bawah pengendalian kemauan sadar. Setiap sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral. Pada sel yang sedang berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos biasanya mempunyai kegiatan spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh karena itu, suplai sarafnya berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak memulainya.

A.2 jaringan tulang dan jenis-jenis tulang

Pemeriksaan tulang pada potongan melintang memperlihatkan dua jenis tulang, tulang kompak (textus osseus compactus) dan tulang spongiosa/kanselosa (textus osseus spongiosus). Pada tulang panjang, bagian silindris luar adalah tulang kompak padat. permukaan dalam tulang kompak di dekat rongga sumsum (cavitas medullaris) adalah tulang spongiosa (kanselosa). Tulang kanselosa mengandung banyak daerah yang saling berhubungan dan tidak padat; namun, kedua jenis tulang memiliki gambaran mikroskopik serupa. Pada bayi baru lahir, rongga sumsum tulang panjang tampak merah dan menghasilkan sel darah. Pada orang dewasa, rongga sumsum tulang panjang biasanya tampak kuning dan terisi oleh sel adiposa (lemak).
Pada tulang kompak, serat kolagen tersusun dalam lapisanJapisan tulang yang tipis disebut lamella (lamella ossea) yang saling sejajar di bagian tepi tulangr atau tersusun konsentris mengelilingi suatu pembuluh darah. Di tulang panjang, lamela sirkumferensial luar (lamella circumferentialis externa) terletak di bagian dalam periosteum. Lamela sirkumferensial dalam (lamella circumferentialis interna) mengelilingi rongga sumsum tulang. Lamela konsentrik (lamella osteoni) mengelilingi saluran-saluran dengan pembuluh darah, saraf; dan jaringan ikat longgar yang disebut osteon (system Havers). Ruang di osteon yang mengandung pembuluh darah dan saraf adalah kanalis sentralis (Havers). Sebagian besar tulang kompak terdiri dari osteon (osteonum). Lakuna dengan osteosit dan terhubung melalui kanalikuli ditemukan di antara lamela pada setiap osteon karakteristik tulang rawan :
Tulang rawan (cartilago) adalah bentuk khusus jaringan ikat yang juga berasal dari mesenkim. Serupa dengan jaringan ikat, tulang rawan terdiri atas sel dan matriks ekstraselular (matrix extracellularis) yang terdiri dari serat jaringan ikat (fibrae textuum connectivorum) dan substantia fundamentalis (ground substance). Berbeda dari jaringan ikat, tulang rawan bersifat nonvaskular (avaskular) dan menerima makanan dengan difusi melalui matriks ekstraselular. Tulang rawan memperlihatkan kekuatan regangr membentuk penyokong struktural yang kuat bagi jaringan lunak, memberikan kelenturan tanpa distorsi, dan tahan terhadap tekanan. Tulang rawan terutama terdiri dari sel yang disebut kondrosit (chondrocytus) dan kondroblas (chondroblastus) yang menyintesis matriks ekstraselular. Terdapat tiga jenis tulang rawan dalam tubuh: hialin, elastik, dan fibrokartilago. Penggolongannya didasarkan pada jumlah dan jenis serat jaringan ikat di dalam matriks ekstraselular  . Dimana jenis –jenis dari tulang rawan terdiri atas tiga macem yaitu : tulang rawan hyaline, fibrosa dan elastic.











BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.      Textus muskularis non striatus irisan melintang dan membujur (otot polos)
       Pada pengamatan  yaitu pada preparat otot polos (non sriated teased muscle) terlihat  adanya inti sel (nukleus) yang berfungsi untuk mengatur kerja dari sel otot polos dan serabut otot yang berfungsi untuk menghubungkan sel otot jantung  yang satu dengan yang lain dan membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel.
       Untuk mengamati struktur histology Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Sel otot polos berbentuk gelendong dan memilki ujung yang agak lancip Otot polos dapat kita temukan pada berbagai organ dalam manusia, seperti, saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran lainnya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan perbesara 40x terlihat sbb:
·         Inti sel (nukleus)
·         Sitoplasma
·         Serat otot polos
·         Jaringan ikat dan fibroblas

b.      otot jantung (textus muskulus sriatus cardiacus)

Pada pengamatan  yaitu pada preparat otot jantung (cardiac muscle) terlihat adanya nukleus (inti sel) fungsinya sama saja dengan inti-inti sel yang ada pada otot yang lain yakni inti sel ini berfungsi sebagai pengkoordinir seluruh kegiatan sel, atau berfungsi untuk mengatur semua kegiatan sel dan  menjadi pusat semua kegiatan sel, serabut otot yang berfungsi untuk menghubungkan sel otot jantung  yang satu dengan yang lain dan membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel, dan terdapat Discus Interkalaris (cakram berinterkalar), ini jugalah yang membedakan antara otot jantung dengan yang lainnya, Discus Interkalaris pada otot jantung berbentuk seperti tangga yang merupakan batas sel yang berbentuk gerigi-gerigi antara sel otot jantung yang berdekatan  yang berfungsi untuk memperkuat perlekatan otot dan memungkinkan terjadinya komunikasi listrik antar sel yang berdekatan.
Sesuai namanya, otot jantung adalah otot yang membentuk dinding jantung. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Jaringan otot jantung berbentuk silindris memanjang serta bercabang memiliki percabangan yang membedakannya dengan otot-otot yang lain. terdapat discus intercalaris yang merupakan batas sel yang berbentuk gerigi-gerigi antara sel otot jantung yang berdekatan. dengan inti selnya terletak di bagian tengah, Otot jantung bekerja secara tidak sadar (involunter) sehingga lambat terhadap rangsang serta namun memilki keistimewaan yaitu tidak mudah lelah. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
Berdasarkan hasil pengamatan dengan perbesaran 10x terlihat sbb :
·         diskus interkalaris
·         Nucleus
·         Serat otot jantung bercabang
·         Eritrosit dalam kapiler.

c.       Otot lurik (textus muskularis sriatus irisan membujur dan melintang)

                Pada pengamatan yaitu pada preparat otot lurik (striated teased muscle) terlihat adanya nukleus (inti sel) fungsinya sama saja dengan inti-inti sel yang ada pada otot yang lain yakni inti sel ini berfungsi sebagai pengkoordinir seluruh kegiatan sel, atau berfungsi untuk mengatur semua kegiatan sel dan  menjadi pusat semua kegiatan sel. Endomesium  merupakan serabut-serabut yang berfungsi untuk menghubungkan sel otot jantung  yang satu dengan yang lain dan membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel. bagian dari sel otot lurik ini terlihat pada gambar berada dibagian atas sehingga secara umumnya  endomisium ini sebagai pembungkus seluruh permukaan jaringan jadi intinya endomisium itu berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada dibawahnya, dan miofibril yang berfungsi menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi dan menanggapi rangsangan.
            Untuk mengamati struktur histology otot lurik. Otot ini tampak berlurik-lurik sehingga disebut otot lurik. otot ini melekat pada rangka sehinnga juga disebut sebagai otot rangka, seperti otot pada lengan manusia. Struktur histology otot lurik berbentuk memanjang dan agak selindris,otot ini bekerja dibawa kesadaran manusia atau dalam kata lain aktifitasnya dapat dikontrol sehingga memiliki banyak inti di bagian tepi, intinya berbentuk agak lonjong. pada sepanjang otot lurik ini terdapar daerah terang dan daerah gelap.
Berdasarkan hasil pengamatan dengan perbesaran 40 x terlihat sbb :
·         Nucleus (inti sel)
·         Jaringan ikat
·         Myofibril
·         Endomesium

d.      Cartilage hyaline (tulang rawan hyalin)

Tulang rawan hialin (cartilago hyalina) adalah jenis yang paling banyak ditemukan. Pada embrio, tulang rawan hialin berfungsi sebagai model kerangka bagi kebanyakan tulang. Seiring dengan pertumbuhan, model tulang rawan secara bertahap diganti dengan tulang melalui proses yang disebut osifikasi endokondral (ossificatio endochondralis). Pada orang dewasa, kebanyakan model tulang rawan hialin telah diganti dengan tulang, kecuali tulang rawan permukaan sendi, ujung iga (tulang rawan lga), hidung, laring, trakea, serta di bronki. Di sini, tulang rawan hialin menetap seumur hidup dan tidak mengalami penulangan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakuakan dengan  perbesaran 40 kali terlihat sbb :
·         Matriks territorial
·         Condo cytes
·         Lacuna
·         Perikondrium
·         Condrogenis layer
·         Kondoblas yang berdifrensiasi

e.       Cartilago elastika (tulang rawan elastik)
Tulang rawan elastik (cartilago elastica) serupa dengan tulang rawan hialin, namun memiliki lebih banyak serat elastik (fibra elastica) bercabang di dalam matriksnya. Tulang rawan elastik bersifat sangat lentur dan terdapat di telinga luar, dinding tuba auditorius, epigiotis, <ian laring. Kebanyakan tulang rawan hialin dan elastik dikelilingi oleh selapis jaringan ikat padat, tidak teratur, dan memiliki vaskularisasi, disebut perikondrium (perichondrium).
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus oleh membran Perikondrium karena masih bersifat lunak. Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat embrional (mesenkim), sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa tipis yang dinamakan Perikondrium. Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung, serta antar ruas tulang belakang dan tulang dada
Berdasarkan hasil pengamatan ang dilakukan dengan perbesaran 100 x terlihat sbb :
·         Kondrosit
·         Serat elastic
·         Matriks tulang rawan dengan serat elastic
·         Lacuna
·         Fibrosit ferikondrium

f.       Cartilago fibrosa (tulang rawan fibrosa)
Fibrokartilago (cartilago fibrosa) ditandai oleh adanya berkas-berkas serat kolagen kasar yang padat dan tidak teratur dalam jumlah besar. Berbeda dari tulang rawan hialin dan elastilg fibrokartilago terdiri atas lapisan matriks tulang rawan diselingi lapisan serat kolagen tipe I padat. Serat kolagen ini berorientasi sesuai arah tegangan fungsional. Distribusi fibrokartilago di tubuh terbatas dan ditemukan di diskus intervertebralis, simfisis pubis, dan sendi tertentu.
Matriks tulang rawan hialin terdiri dari serabut halus kolagen tipe II yang terbenam di dalam matriks terhidrasi amorf padat yang kaya proteoglikan dan glikoprotein struktural. Kebanyakan proteoglikan dalam matriks tulang rawan berupa agregat proteoglikan besar, yang mengandung glikosaminoglikan sulfat yang terikat pada protein inti dan molekul asam hialuronat glikosaminoglikan
tidakbersulfat. Agregat proteoglikan berikatan dengan serabut-serabut halus matriks kolagen.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakuakan dengan perbesaran 10 x terlihat sbb :
·         Serat kolagen
·         Matriks tulang rawan
·         Lacuna

BAB IV
PENUTUP
A.  Kesimpulan
                               Adapun kesimpulan pada percobaan ini yaitu jaringan otot terdiri atas beberapa otot yaitu, otot lurik, otot jantung dan otot  polos. Otot lurik yang diletakkan ke tulang oleh tendon bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara sadar. Otot jantung sel-selnya bercabang dan setiap ujung sel dihubungkan dengan cakram berinterkalar, yang merelai sinyal dari satu sel ke sel yang lain dalam satu waktu denyutan jantung. Otot polos berkontraksi lebih lambat dalam jangka waktu yang lama dan dikontrol oleh saraf.
                               Perbedaan spesifik dari ketiganya adalah otot lurik mengandung keping gelap dan terang, diantara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar. Otot polos intinya lonjong dan terletak di tengah dan miofibrilnya homogen. Otot jantung intinya terletak ditengah, sel-selnya panjang dan bercabang, memiliki garis-garis melintang, namun tidak sejelas otot lurik.

B. Saran
                               Adapun saran pada praktikum ini yaitu dalam mengamati jenis-jenis otot harus dilakukan secara teliti agar mendapatkan hasil yang maksimal sehingga bisa membedakannya dan sebaiknya di dalam ruang pengamatan menggunakan mikroskop trinokuler ditambah kipas angin supaya pada saat pengamatan tidak kepanasan.





METABOLISME KARBOHIDRAT

A.  Nasib glukosa  Karena glukosa adalah sumber utama tubuh untuk sintesis ATP pemakainnya bergabtung pada kebutuhan sel tubuh, yang mencak...